PANGAN FUNGSIONAL KOLONIK DAN PREBIOTIK

Posted by morsal | Posted on 8:04 AM


A. Pangan Fungsional Kolonik

Pangan fungsional atau Food for Specified Health Use (FOSHU), didefinisikan sebagai makanan yang berdsarkan pengetahuan (bukti riset ilmiah) tentang hubungan antara makanan atau komponen makanan dan kesehatan yang diharapkan mempunyai manfaat kesehatan tertentu. Karena sebagai makanan, maka pangan fungsionan harus memiliki karakteristik sebagai makanan (sensori, warna, tekstur, citarasa, dan mempunyai zat gizi).

Menurut konsensus pada The First International Conference on East-West Perspective on Functional Foods tahun 1996, Pangan fungsional adalah pangan yang karena kandungan komponen aktifnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, di luar manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya.

Definisi pangan fungsional menurut Badan POM adalah pangan yang secara alamiah maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima oleh konsumen. Selain tidak memberikan kontraindikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.

B. Metabolisme Pangan Fungsional Kolonik

Makanan mempunyai sifat fungsional jika mengandung senyawa gizi dan nirgizi, yang dapat mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh ke arah yang bersifat positif. Berbagai jenis makanan sudah dikembangkan ke arah mempengaruhi fungsi fiologis tubuh manusia, baik melalui modifikasi maupun perancangan khusus. Komponen makanan fungsional yang sampai saat ini dipelajari secara mendalam baru 2 buah, yaitu : fitosterol dan probiotik. Fitosterol adalah komponen yang mirip kolesterol yang dapat kita dapatkan pada jaringan tanaman. Namun fitosterol sama sekali tidak memiliki sifat yang sama dengan kolesterol. Fitosterol menguntungkan bagi pengidap hiperkolesterol sedangkan probiotikadalah sarana peredam diare akut.

Komponen pangan fungsional lain selain fitosterol dan probotik masih cukup banyak. Seperti misalnya flavonoid pada apel dan likopen pada tomat. Karotenoid pada pangan yang masih kontroversial saat ini, golden rice, varietas padi yang diperkaya dengan karotenoid dengan cara rekayasa genetika, potensial dianggap sebagai makanan fungsional Susu juga dianggap sebagai pangan fungsional karena banyak sekali komponen susu dapat berfungsi mencegah penyakit, bahkan menyembuhkan penyakit.

C. Probiotik, Prebiotik dan Symbiotik

Definisi umum probiotik atau dikenal dengan mikroorganisme “baik” adalah preparat yang terdiri dari mikroba hidup yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia atau hewan secara oral. Mikroba hidup itu diharapkan mampu memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan manusia atau hewan dengan cara memperbaiki sifat-sifat yang dimiliki mikroba alami yang tinggal di dalam tubuh manusia atau hewan tersebut. Syarat-syarat probiotik yang baik adalah probiotik harus tetap dalam keadaan hidup, daya untuk bertahan hidup ketika melalui saluran pencernaan dan manfaat kesehatan yang dapat dibuktikan keberadaannya.

Bakteri asam laktat terutama dari kelompok bifidobakteria dan beberapa spesies laktobasili telah diketahui mempunyai peranan penting dalam menjaga fungsi fisiologis dan kesehatan manusia yaitu berfungsi menjaga sistem kekebalan tubuh. Sepanjang hari bakteri-bakteri ini akan mengidentifikasi mikroorganisme patogen berbahaya dan bahan-bahan asing lainnya yang ada dalam tubuh kita. Selama proses ini, sel kekebalan dan antibodi akan bekerja bersama dalam aliran darah untuk menghentikan sebaran virus dan bakteri jahat. Salah satu upaya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah dengan mengonsumsi probiotik guna menunjang metabolisme tubuh.

Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa manfaat probiotik dalam tubuh. Pertama, adalah mencegah terjadinya kanker yaitu dengan menghilangkan bahan prokarsinogen (bahan penyebab kanker) dari tubuh dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. Kedua, dapat menghasilkan bahan aktif anti tumor. Ketiga, memproduksi berbagai vitamin [thiamin (B1), riboflavin (B2), piridoksin (B6), asam folat, sianokobalamin (B12)] yang mudah diserap ke dalam tubuh. Keempat, kemampuannya memproduksi asam laktat dan asam asetat di usus dapat menekan pertumbuhan bakteri E coli dan Clostridium perfringens penyebab radang usus dan menekan bakteri patogen lainnya, serta mengurangi penyerapan amonia dan amina. Kelima, berperan dalam penurunan kadar kolesterol, dimana bifidobakteria menghasilkan niasin yang memberi kontribusi terhadap penurunan kolesterol tersebut.

Kebanyakan probiotik berasal dari kelompok bakteri yang memproduksi asam pada proses. Jumlah bakteri terbanyak terdapat di usus besar sekitar 1011/gram feses yang didominasi oleh Bacteriodes dan Bifidobacterium sedangkan Lactobacillus dan Streptococcus mendominasi sebagai mikroflora di usus kecil. Selain di usus besar dan usus kecil, pada saluran pencernaan lain seperti esofagus dan lambung kecuali saat pencernaan makanan umumnya steril atau mengandung kurang 103 sel bakteri/ml.

Strains dari genus Lactobacillus dan Bifidobacterium keduanya merupakan organisme indigenous di intestin manusia dan bakteri perdominan yang diseleksi untuk digunakan sebagai probiotik. Dalam mencapai status probiotik, mikroorganisme harus memenuhi kriteria aman, bermanfaat, dan dapat digunakan dalam berbagai teknologi. Selain Lactobacillus dan Bifidobacterium juga terdapat Lactococcus, Streptococcus, dan Enterococcus yang digunakan dalam berbagai produk probiotik

Sistem Imunitas, probiotik bertanggung jawab pada sistem imunitas misalnya merangsang sistem dayatahan tubuh baik selular maupun humoral sehingga dapat melindungi dari infeksi. Sistem imunitas menyediakan pertahanan yang utama melawan mikroba pathogen. Immunodeficiency dapat menyebabkan penyakit tertentu seperti kanker, AIDS, leukemia. penyakit Autoimmune seperti alergi, rematik, inflammatory bowel diseases juga dapat terjadi apabila sistem imunitas tidak berjalan dengan sempurna. Kultur probiotik pada beberapa penelitian dapat meningkatkan immunoreactive sel tertentu misalnya lymphocytes. Meningkatkan respon rangsang spesifik dan non spesifik sehingga dapat mengaktifkan macrophages, meningkatkan cytokines, meningkatkan aktivitas sel pembunuh alami, dan terus meningkatkan immunoglobulins. Sebagai tambahan, beberapa penelitian sudah menunjukkan peningkatan sistem kekebalan dari hewan laboratorium yang sudah terinfeksi kemudian mengkonsumsi kultur probiotik dibandingkan dengan hewan yang terinfeksi dengan hanya mengkonsumsi makanan sehat saja. Hasil yang dikumpulkan sejauh ini menyatakan bahwa probiotik dapat menyediakan suatu alat tambahan untuk membantu tubuh melindungi dirinya sendiri. Efek Biologi yang nyata berhubungan dengan sistem imunitas adalah kemampuan bakteri probiotik melawan bakteri dan virus pathogen dan mencegah tumor. Hal ini diduga karena probiotik dapat memperbaiki sistem metabolisme mikroflora sehingga dapat mengurangi jumlah bakteri pathogen. Penelitian lain melaporkan bahwa dengan mengkonsumsi probiotik yang mengandung Latobacillus GG maka akan merangsang phagocytosis dalam meningkatkan sistem imunitas.

Bakteri probiotik dapat memelihara integritas usus dan menengani efek inflammatory bowel diseases, bowel sindrom dapat menimbulkan amar, radang usus besar. Asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri probiotik dapat meningkatkan pergerakan usus dan membebaskan konstipasi, konversi pigmen empedu dan asam empedu, absorpsi zat makanan serta antagonis dengan mikroorganisme pathogen. Bakteri probiotik juga menghasilkan unsur bacteriocins yaitu zat yang mampu membunuh mikroorganisme berbahaya. Kemampuan bakteri probiotik untuk mempengaruhi koloni Campylobacter jejuni dipercaya sebagai penyebab gastroenteritis dan menyebabkan sindrom Guillain-Barré (mendorong ke arah neuromuscular kelumpuhan akut) sedangkan 0.1% kasus infeksi, bakteri yang menyebabkan infeksi saluran pencernaan adalah Escherichia coli yang menyebabkan enterohemorrhagic, Helicobacter pylori yang menyebabkan radang lambung kronis, peptic ulcers, serta kanker lambung. Secara konvensional koloni mikroflora didominasi oleh Lactobacillus yang dapat menentang infeksi oleh Helicobacter pylori yang terjadi pada hewan dan manusia. Penelitian menyatakan bahwa beberapa bakteri probiotik atau produk yang dihasilkan dapat menghalangi infeksi Helicobacter pylori. Banyak penelitian yang mengatakan bahwa dengan hanyan mengkonsumsi Lactobacillus, terdapat efek positif yang mempengaruhi mikroflora di colon dengan cara menurunkan aktivitas beracun dari mikroba, serta menjaga gangguan dalam penyerapan air yang dapat mengakibatkan translokasi bakteri ke aliran darah.

Prebiotik didefinisikan sebagai ingredien yang tidak dapat dicerna yang meng-hasilkan pengaruh menguntungkan terhadap inang dengan cara menstimulir secara selektif pertumbuhan satu atau lebih sejumlah mikroba terbatas pada saluran pencernaan sehingga dapat meningkatkan kesehatan inang. Suatu ingredien pangan dapat diklasifikasikan sebagai prebiotik bila memenuhi persyaratan berikut; Pertama, tidak terhidrolisis atau terserap pada saluran pencernaan bagian atas; Kedua, secara selektif dapat menstimulir pertumbuhan bakteri yang menguntungkan pada kolon; dan ketiga, dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen, sehingga secara sistemik dapat meningkatkan kesehatan.

Oligosakarida yang tidak tercerna seperti rafinosa, fruktooligosaka-rida, galaktosillaktosa, isomaltooligosakarida atau transgalakto-siloligosakarida (TOS) telah diketahui dapat meningkatkan jumlah bifidobakteria indigenus dan bakteri asam laktat lainnya. Beberapa prebiotik seperti inulin dan oligosakarida dapat diisolasi dari sumber alami, seperti umbi-umbian. Umumnya umbi-umbian mengandung oligosakarida dalam bentuk rafinosa dalam jumlah tinggi.

Simbiotikyang merupakan kombinasi unik bakteri probiotik dan prebiotik berupa makanan cair khusus bergizi lengkap dan seimbang

D. Aspek biokimia, kesehatan dan gizi pangan

a. Aspek kesehatan dan biokimia

komponen aktif yang terdapat secara alami dalam bahan pangan adalah: (1) nerodiol dan linalool pada teh hijau yang berperan untuk mencegah karies gigi dan mencegah kanker; (2) komponen sulfur pada bawang-bawangan yang berfungsi untuk mencegah agregasi platelet dan menurunkan kadar kolesterol; (3) kurkumin pada rimpang kunyit dan l-tumeron pada rimpang temulawak yang berkhasiat untuk pengobatan berbagai penyakit; (4) daidzein dan genestein pada tempe yang berperan untuk menurunkan kolesterol dan mencegah kanker; (5) serat pangan (dietary fiber) dari berbagai sayuran, buah-buahan, serealia, dan kacang-kacangan yang berperan untuk pencegahan timbulnya berbagai penyakit yang berkaitan dengan proses pencernaan; serta (6) berbagai komponen volatil yang terdapat pada bunga melati (jasmin), chrysant dan chamomile yang aromanya sering digunakan sebagai aromaterapi.

Golongan senyawa yang dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu di dalam pangan fungsional adalah senyawa-senyawa alami di luar zat gizi dasar yang terkandung dalam pangan yang bersangkutan, yaitu: (1) serat pangan (deitary fiber), (2) Oligosakarida, (3) gula alkohol (polyol), (4) asam lemak tidak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids = PUFA), (5) peptida dan protei tertentu, (6) glikosida dan isoprenoid, (7) polifenol dan isoflavon, (8) kolin dan lesitin, (9) bakteri asam laktat, (10) phytosterol, dan (11) vitamin dan mineral tertentu.

b. Aspek Gizi

komponen zat gizi yang sering ditambahkan ke dalam bahan makanan adalah: (1) vitamin A, vitamin E, beta-karoten, flavonoid, selenium, dan seng (zinc) yang telah diketahui peranannya sebagai antioksidan untuk mengatasi serangan radikal bebas yang menjurus kepada timbulnya berbagai penyakit kanker; (2) asam lemak omega-3 dari minyak ikan laut untuk menurunkan kolesterol dan meningkatkan kecerdasan otak, terutama pada bayi dan anak balita; (3) kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, mencegah osteoporosis (kerapuhan tulang) dan tekanan darah tinggi; (4) asam folat untuk mencegah anemia dan kerusakan syarat; (5) zat besi untuk mencegah anemia gizi; (6) iodium untuk mencegah gondok dan kretinisme (kekerdilan); (7) oligosakarida untuk membantu pertumbuhan mikroflora yang dibutuhkan usus (bifido bacteria).

E. Memilih senyawa probiotik

Probiotik berasal dari kata probios,yang dalam ilmu biologi berarti untuk kehidupan. Probiotik adalah pangan mengandung mikroorganisme hidup yang secara aktif meningkatkan kesehatan dengan cara memperbaiki keseimbangan flora usus jika dikonsumsi dalam keadaan hidup dalam jumlah yang memadai.

Oleh karena itu untuk dapat disebut probiotik, bakteri harus mempunyai persyaratan sbb:

a. terbukti aman bagi manusia

b. dapat mencapai usus dalam keadaan hidup

c. terbukti bermanfaat

Namun ada ahli yang menyarankan untuk memperhatikan 3 hal saa memilih suplemen probiotik, yaitu sebaiknya mengandung lebih dari satu jenis'bakteri baik' (misalnya bakteri acidophilus, bifidum, dan bulgaricus), bisa mengantarkan bakteri hidup dalam jumlah yang cukup ke dalam saluran pencernaan, dan bakteri yang terdapat di dalamnya harus bisa hidup di dalam tubuh kita.

F. Pilot Testing dalam percobaan klinis terhadap manusia

Pilot testing merupakan salah satu tahap yang paling penting dalam melakukan penelitian kuantitatif dengan sukses. Pilot testing merupakan suatu cara untuk menguji bahan-bahan penelitian (prosedur, script, kuesioner, dll). Pilot testing dapat membantu peneliti untuk memprediksi apakah studi akan bekerja berdasarkan practical standpoint, dan memberikan data awal untuk memastikan reliabilitas dari nilai-nilai yang tidak bebas. Jika kuesioner tidak reliable dengan pilot test, maka kuesioner tersebut perlu dibuat ulang, lalu dilakukan pilot test lagi, sebelum proses pengumpulan data yang sebenarnya dimulai.

G. Kompetisi antara pathogen dan probiotik

Probiotik banyak digunakan dalam produk-produk makanan di Jepang dan Eropa sebagian besar probiotik umum digunakan dan tersedia dalam produk susu fermentasi, khususnya yoghurt. Namun kemajuan teknologi membuat probiotik bukan hanya berasal dari susu saja. Probiotik biasanya dijumpai dalam kemasan tablet, kapsul, atau granul.

Secara umum bakteri probiotik hidup di dalam saluran pencernaan yang bermutualisme dengan tubuh, hidup pada pH 2-4, tidak mengakibatkan hal yang negatif pada tubuh, tidak bersifat pathogen, umumnya tidak membentuk spora, saccharolytic, umumnya anaerob, tidak mengganggu ekosistem tubuh, dapat hidup dan tumbuh di dalam usus, bakteri ini juga menghalangi pertumbuhan bakteri patogen seperti Candida albicans, Escherichia coli, dan lain-lain. Seperti pada saluran pencernaan Probiotik dapat melindungi saluran urogenital dari infeksi bakteri patogen. Mikroflora normal dapat memberikan efek yang baik pada sistem urinaria dan sitem genital. Populasi koloni Lactobacillus memberikan manfaat dan mencegah tubuh dari infeksi bakteri berbahaya. Beberapa penelitian telah mengetahui hubungan anatara kesehatan vagina dengan kehadiran lactobacillus yang menghasilkan hidrogen peroxida.

H. Pengaturan kekebalan pada saluran pencernaan

Sistem kekebalan adalah sebagai pertahanan tubuh terhadap benda asing.Mikroorganisme, sel-sel kanker dan jaringan atau organ yang dicangkokkan oleh system kekebalan dianggap sebagai benda asing yang harus dilawan oleh tubuh.Sistem kekebalan merupakan suatu sistem yang rumit, tetapi strategi dasarnya sangat sederhana, yaitu mengenali musuh, mengerahkan kekuatan dan menyerang. Dengan memahami anatomi dan komponen dari system kekebalan, akan memudahkan kita dalam memahami cara kerja dari system kekebalan.

Saluran pencernaan merupakan cerminan kesehatan paling umum dan paling kentara, di mana sebagian besar produksi imunitas untuk daya tahan tubuh berasal dari saluran pencernaan. Saluran pencernaan dikatakan sehat apabila :

1. Dapat mencerna, menyerap, dan memanfaatkan nutrisi secara optimal

2. Fungsi sistem imunitas terjaga sehingga daya tahan tubuh kuat

3. Keteraturan usus membuang residu (tinja) yang berisi sisa makanan, kelembaban (air), kuman-kuman (termasuk yang patogen), serta berbagai toksin.

Pembuangan residu yang tak teratur dan tak lancar sangat merugikan, karena akan diserap kembali oleh tubuh, termasuk toksin dan kuman patogen yang ada di dalamnya. Jika hal ini berkelanjutan, dapat menjadi masalah berkepanjangan dan mengganggu sistem tubuh.

Adapun langkah-langkah menjaga saluran cerna agar tetap sehat yaitu :

1. Pola hidup sehat

2. Olahraga teratur

3. Konsumsi makanan bergizi seimbang (empat sehat lima sempurna)

4. Asupan serat yang cukup

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah konsumsi serat yang sering kurang bahkan tidak terasup sama sekali dari daftar makanan sehari-hari. Padahal, fungsi serat sangat penting bagi kesehatan tubuh. Berdasarkan sifat kelarutannya, ada serat makanan larut dan tidak larut. Keduanya memiliki fungsi saling terkait untuk saluran kesehatan pencernaan.

* Sifat dan fungsi serat tak larut antara lain menahan air, tidak terfermentasi, memberi volume dan berat pada feses, membersihkan usus besar, memberi rasa kenyang, serta memperlambat penyerapan gula.

* Sifat dan fungsi serat larut adalah pekat sehingga memperlambat waktu pengosongan lambung dan membuat rasa kenyang lebih lama, difermentasi oleh bakteri-baik usus, memperlambat penyerapan karbohidrat dan lemak, mempengaruhi komposisi bakteri usus sehingga menjadi lebih baik (efek prebiotik), dan meningkatkan penyerapan kalsium.

Probiotik adalah suplemen dalam makanan yang mengandung bakteri yang sangat menguntungkan. Beberapa probiotik terdapat secara alami, contohnya seperti Lactobacillus dalam yogurt. Probiotik umumnya diketahui dapat meningkatkan system kekebalan tubuh.Pengaturan keseimbangan mikroflora usus tidak hanya akan membantu kesehatan pencernaan dan kekebalan tubuh, tapi juga dapat mencegah konstipasi, mengurangi insomnia, dan diduga memiliki pengaruh menguntungkan untuk keadaan stres ketika sakit. Perbaikan fungsi pencernaan tersebut dapat juga membantu mengurangi risiko kanker kolon (usus). Selain itu, beberapa strain dari Lactobacillus acidophilus diketahui dapat mengurangi kolesterol

I. Probiotik dan Sistem kekebalan

Untuk menjaga pertahanan atau system kekebalan tubuh adalah dengan minum air yang cukup supaya tidak dehidrasi, menghirup udara segar, istirahat yang cukup, merilekskan tubuh, termasuk diet seimbang dengan tidak mengonsumsi makanan secara sembarangan. Tambahan vitamin, mineral, ataupun elemen-elemen lain, seperti vitamin A, C, B6, termasuk zinc, zat besi, juga akan mendukung kekebalan tubuh.

Sistem Kekebalan tubuh ini mempunyai fungsi sebagai penjaga kesehatan tubuh. Sepanjang hari ia akan mengidentifikasi patogen berbahaya dan substansi-substansi asing lainnya yang ada dalam tubuh kita. Selama proses ini, sel kekebalan dan antibodi akan bekerja bersama dalam aliran darah untuk menghentikan sebaran virus dan bakteri jahat. Salah satu upaya untuk meningkatkan system kekebalan tubuh adalah dengan mengonsumsi probiotik guna menunjang metabolisme tubuh.

Tujuan menambahkan bakteri probiotik dalam makanan adalah untuk meningkatkan kesehatan. Upaya ini memperluas standar definisi atas fungsi makanan itu sendiri. Fungsi bakteri probiotik adalah mengurangi bakteri patogen dalam usus, menstimulasi respons kekebalan tubuh untuk menjaga kesehatan.

Efek positif dari bakteri probiotik untuk mengatasi infeksi usus sudah diketahui. Oleh karena itu, sangatlah penting dipastikan probiotik dapat mencapai saluran pencernaan dalam jumlah yang memadai. Pemberian probiotik yang teratur dapat mempercepat penyembuhan diare yang disebabkan oleh infeksi kuman virus. Strain bakteri probiotik akan mengatur mikroflora usus, merintangi kolonisasi patogen, dan memindahkan bakteri patogen melalui dinding usus dan organ lain.

Selain berguna untuk mencegah dan mengurangi durasi diare, mengatur mikroflora dalam usus, meningkatkan kekebalan, mencegah penyakit kulit/eksim, mencegah simptom pasien radang usus, bakteri probiotik juga diyakini bisa mengurangi sakit yang dikeluhkan penderita asma, serta mencegah kanker.

J. Pangan Fungsional probiotik dan pengobatan gangguan pencernaan

Pangan Fungsional diartikan sebagai bahan pangan yang tidak hanya mengandung zat gizi tetapi juga mengandung zat-zat non gizi yang dikenal dengan istilah komponen bioaktif yang apabila dikonsumsi secara rutin memberikan efek menyehatkan dan dapat mencegah penyakit tertentu. Salah satu pangan yang dikategorikan sebagai pangan fungsional adalah suplemen probitik.

Definisi umum probiotik atau dikenal dengan mikroorganisme “baik” adalah preparat yang terdiri dari mikroba hidup yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia atau hewan secara oral. Mikroba hidup itu diharapkan mampu memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan manusia atau hewan dengan cara memperbaiki sifat-sifat yang dimiliki mikroba alami yang tinggal di dalam tubuh manusia atau hewan tersebut. Syarat-syarat probiotik yang baik adalah probitoik harus tetap dalam keadaan hidup, daya untuk bertahan hidup ketika melalui saluran pencernaan dan manfaat kesehatan yang dapat dibuktikan keberadaannya.

Umumnya pangan fungsional digambarkan sebagai produk yang serupa dengan makanan tradisional yang dikonsumsi untuk diet, seperti makanan ringan yang bergizi atau minuman berenergi. Sedangkan nutraceuticals digambarkan sebagai produk yang dijual dalam bentuk suplemen seperti pil atau bubuk dan sering juga diberitahukan aturan penggunaanya. Pangan atau bagian pangan memiliki keuntungan sebagai obat, untuk kesehatan, yang meliputi pencegahan dan perawatan terhadap penyakit. Dengan adanya aplikasi penambahan probiotik dan prebiotik dalam produk pangan maka produk ini dapat disebut sebagai pangan fungsional. Pangan fungsional meliputi pangan konvensional yang berisi unsur bioaktif (seperti serat pangan), pangan yang diperkaya dengan unsur bioaktif (sepert probiotik dan antioksidan), dan komposisi pangan yang disintesa dikenal dengan pangan tradisional (seperti prebiotik). Diantara komponen fungsional probiotik dan prebiotik, serat larut, asam lemak omega-3 polyunsaturated, konjugasi asam linoleat, antioksidan pada tanaman, vitamin dan mineral, beberapa protein, peptida, dan asam amino, seperti phospholipid sering disebut dengan pangan fungsional (Grajek et al., 2005). Kemudian dengan adanya motivasi dari rasa keingintahuan tentang pengkulturan, karakteristik dan pemahaman mengenai mekanisme patogenitas dari 1organisme ini.

Salah satu pengobatan untuk gangguan pencernaan yaitu mengkonsumsi Sayur yang merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral. Juga mengandung zat yang bukan gizi tapi sangat dibutuhkan bagi kesehatan tubuh manusia. Karena itu, mengonsumsi sayur dan buah sangat penting untuk tubuh.

MAKALAH

PANGAN FUNGSIONAL

Comment (1)

  1. Bagus Min blognya rapih lengkap lagi, Saran symbiotiknya bisa ditambah materinya lagi

Post a Comment